whatsapp-logo

Pelanggan yang terhormat, selamat datang di Greenlab Indonesia. Ada yang bisa kami bantu? Yuk konsultasikan kebutuhan pengujian lingkungan Anda. Kami tunggu yaa 😊🙏🏻

Yuk Konsultasikan!

environesia-image

Stay Update,

Stay Relevant

Greenlab’s Timeline

kunjungan kan

Mengenal dan Mengatasi Masalah Kebisingan dalam K3

Greenlab Indonesia

Tuesday, 31 Dec 2024

Dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), kebisingan merujuk pada suara yang tidak diinginkan dan dapat membahayakan kesehatan manusia, terutama jika terpapar dalam jangka waktu lama dengan intensitas tinggi. Kebisingan bisa berasal dari berbagai sumber seperti mesin industri, alat berat, kendaraan, dan percakapan di area kerja yang padat. Paparan kebisingan berlebihan dapat menyebabkan gangguan pendengaran, stres, kelelahan, dan penurunan produktivitas yang berdampak pada kesejahteraan pekerja dan kualitas pekerjaan. Oleh karena itu, pengendalian kebisingan melalui langkah-langkah seperti penggunaan peredam suara, pemeliharaan peralatan yang tepat, serta penerapan prosedur keselamatan sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
 

Sumber-Sumber Kebisingan di Tempat Kerja


Kebisingan di tempat kerja dapat berasal dari berbagai sumber, baik dari dalam maupun luar ruangan. Berikut adalah beberapa sumber kebisingan yang umum ditemui : 

1. Mesin dan Peralatan Industri
Mesin produksi Mesin-mesin besar seperti mesin press, mesin potong, atau mesin penggiling seringkali menghasilkan suara bising yang tinggi. Peralatan pneumatik Alat seperti bor pneumatik, palu pneumatik, dan alat semprot juga merupakan sumber kebisingan yang signifikan. Alat listrik Gerinda, bor listrik, dan alat listrik lainnya dapat menghasilkan suara yang cukup bising.

2. Lalu Lintas
Kendaraan Lalu lintas kendaraan di sekitar area kerja, baik itu kendaraan bermotor maupun kendaraan berat, dapat menjadi sumber kebisingan yang mengganggu. Kereta api Bagi industri yang terletak di dekat jalur kereta api, suara kereta api yang lewat dapat menjadi sumber kebisingan yang signifikan.

3. Aktivitas Manusia
Percakapan Di area kerja yang terbuka atau ruang kantor yang ramai, percakapan antara pekerja dapat menjadi sumber kebisingan. Aktivitas fisik Aktivitas fisik seperti memindahkan barang atau berjalan di atas lantai yang keras dapat menghasilkan suara bising.

4. Sistem Ventilasi dan Pendingin
Kipas Kipas ventilasi atau AC yang tidak dirawat dengan baik dapat menghasilkan suara bising. Pompa Pompa air atau pompa udara juga dapat menjadi sumber kebisingan.
 

Mengapa Kebisingan Dianggap sebagai Masalah dalam K3?


Kebisingan dianggap sebagai masalah serius dalam K3 karena memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja. Beberapa dampak yang paling umum adalah

Paparan kebisingan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, mulai dari tinitus hingga tuli permanen akibat kerusakan sel-sel rambut di telinga dalam. Selain itu, kebisingan yang terus-menerus dapat meningkatkan stres, mengganggu konsentrasi, dan menyebabkan gangguan tidur, yang berpengaruh pada kesehatan mental pekerja. Pekerja yang terpapar kebisingan juga cenderung mengalami penurunan produktivitas karena kesulitan dalam berkonsentrasi, membuat keputusan, dan berkomunikasi dengan rekan kerja. Kebisingan juga meningkatkan risiko kecelakaan kerja karena dapat mengganggu komunikasi verbal yang penting untuk keselamatan.
 

Pengukuran Kebisingan


Untuk mengetahui apakah tingkat kebisingan di suatu tempat kerja telah melampaui batas yang diizinkan, perlu dilakukan pengukuran menggunakan alat yang disebut sound level meter. Satuan yang digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan adalah desibel (dB).
 

Standar Ambang Batas Kebisingan


Setiap negara memiliki standar ambang batas kebisingan yang berbeda-beda. Standar ini biasanya diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait K3. Tujuan dari standar ini adalah untuk melindungi pekerja dari risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh kebisingan.

Kebisingan merupakan salah satu faktor risiko yang perlu diperhatikan dalam K3. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, perusahaan perlu melakukan upaya untuk mengendalikan tingkat kebisingan. Dengan demikian, kesehatan dan produktivitas pekerja dapat terjaga.

Kebisingan di tempat kerja merupakan masalah serius yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan produktivitas pekerja. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah pengendalian kebisingan yang komprehensif. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Pengendalian di Sumber
Mengganti peralatan Ganti peralatan yang bising dengan peralatan yang lebih senyap atau memiliki peredam suara. Perawatan rutin Lakukan perawatan rutin pada mesin dan peralatan untuk menjaga kinerja optimal dan mengurangi kebisingan. Mengubah proses kerja Ubah proses kerja yang menghasilkan kebisingan tinggi, misalnya dengan mengurangi kecepatan mesin atau menggunakan alat yang lebih kecil.

2. Pengendalian di Jalur Perambatan
Peredam suara Pasang peredam suara pada dinding, langit-langit, dan lantai untuk menyerap suara. Penghalang suara Gunakan penghalang suara seperti dinding atau partisi untuk memblokir suara dari satu area ke area lain. Bahan penyerap suara Gunakan bahan penyerap suara seperti karpet, tirai, atau panel akustik untuk mengurangi gema.

3. Pengendalian pada Penerima
Alat Pelindung Diri (APD) Berikan APD seperti earplug atau earmuff kepada pekerja yang terpapar kebisingan tinggi. Pelatihan Berikan pelatihan kepada pekerja tentang pentingnya menggunakan APD dan cara memilih APD yang sesuai. Rotasi kerja  Lakukan rotasi kerja untuk mengurangi waktu paparan pekerja terhadap kebisingan.

4. Pengukuran dan Evaluasi
Pengukuran berkala Lakukan pengukuran tingkat kebisingan secara berkala untuk memantau efektivitas tindakan pengendalian yang telah dilakukan. Evaluasi Evaluasi secara berkala program pengendalian kebisingan dan lakukan perbaikan jika diperlukan.
 

Contoh Penerapan di Industri


Industri Manufaktur Menggunakan mesin yang lebih senyap, memasang peredam suara pada mesin press, dan memberikan earplug kepada pekerja di area produksi. Industri Konstruksi Menggunakan perancah yang dilengkapi dengan peredam suara, membatasi penggunaan alat berat pada jam-jam tertentu, dan memberikan earmuff kepada pekerja yang menggunakan alat perusak. Kantor Menggunakan partisi untuk membatasi suara dari satu ruangan ke ruangan lain, menggunakan peredam suara pada langit-langit, dan mengatur tata letak meja kerja agar tidak saling mengganggu.

Pentingnya Melibatkan Semua Pihak Pengendalian kebisingan merupakan tanggung jawab bersama antara perusahaan, pekerja, dan pemerintah. Semua pihak perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

Peraturan Perundang-undangan Setiap negara memiliki peraturan perundang-undangan yang mengatur batas ambang batas kebisingan di tempat kerja. Perusahaan wajib mematuhi peraturan tersebut untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja.

Dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian kebisingan yang tepat, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Selain itu, perusahaan juga dapat menghindari sanksi hukum yang berlaku jika melanggar peraturan perundang-undangan terkait K3.


- 154 / SLM -

Discover compassionate service

that exceeds expectations.

Bersama Greenlab Indonesia, mari bangun

Indonesia dengan lingkungan yang lebih baik,

secara terukur, teratur, dan terorganisir.

model-6