whatsapp-logo

Pelanggan yang terhormat, selamat datang di Greenlab Indonesia. Ada yang bisa kami bantu? Yuk konsultasikan kebutuhan pengujian lingkungan Anda. Kami tunggu yaa 😊🙏🏻

Yuk Konsultasikan!

environesia-image

Stay Update,

Stay Relevant

Greenlab’s Timeline

Dedikasi Para Peneliti di Laboratorium Indonesia
Dedikasi Para Peneliti di Laboratorium Indonesia

Greenlab Indonesia

Thursday, 22 Aug 2024

Di balik tembok putih laboratorium, tersembunyi dunia penuh dedikasi dan semangat para peneliti Indonesia. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, menghabiskan waktu mereka untuk menjelajahi ilmu pengetahuan, mencari solusi inovatif, dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
 

Menelusuri Jejak Kebenaran


Peneliti di bidang bioteknologi berjibaku di laboratorium, merajut mimpi untuk menghasilkan obat-obatan baru, meningkatkan hasil panen, dan menjaga kelestarian lingkungan. Di laboratorium kimia, mereka merumuskan senyawa baru, mencari bahan bakar terbarukan, dan menciptakan material canggih.
 

Menemukan Solusi Cerdas


Laboratorium robotika dipenuhi dengan kecerdasan buatan, di mana para peneliti merancang robot yang dapat membantu manusia dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, manufaktur, dan eksplorasi. Di laboratorium energi, mereka mencari solusi untuk mengatasi krisis energi, mengembangkan sumber energi terbarukan, dan membangun masa depan yang berkelanjutan.
 

Menjaga Kualitas Hidup


Di laboratorium kedokteran, para peneliti meneliti penyakit-penyakit menular dan kronis, mencari vaksin baru, dan mengembangkan metode pengobatan yang lebih efektif. Di laboratorium pangan, mereka memastikan keamanan dan kualitas makanan, mengembangkan teknologi pengolahan pangan yang inovatif, dan menjaga kesehatan masyarakat.
 

Dedikasi yang Tak Tergoyahkan


Dedikasi para peneliti di laboratorium Indonesia tak tergoyahkan oleh rintangan dan keterbatasan. Mereka bekerja dengan penuh semangat, meskipun seringkali harus menghadapi kekurangan dana, peralatan yang terbatas, dan jam kerja yang panjang. Motivasi mereka adalah rasa cinta pada ilmu pengetahuan, keinginan untuk berkontribusi pada bangsa, dan mimpi untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
 

Menjadi Inspirasi Generasi Muda


Para peneliti di laboratorium Indonesia adalah inspirasi bagi generasi muda. Mereka menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat pantang menyerah, kita dapat mencapai mimpi-mimpi besar dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Menjembatani Kesenjangan


Masih banyak laboratorium di Indonesia yang membutuhkan dukungan dan perhatian. Keterbatasan dana dan infrastruktur menjadi hambatan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mengatasi kesenjangan ini.
 

Dukungan yang Diperlukan


Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D), menyediakan infrastruktur yang memadai, dan menciptakan regulasi yang mendukung. Swasta juga dapat berpartisipasi dengan memberikan dana hibah, membangun kerjasama dengan para peneliti, dan membuka peluang bagi transfer teknologi. Masyarakat pun dapat berkontribusi dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendukung para peneliti dalam upaya mereka.
 

Masa Depan Cerah


Dengan dedikasi para peneliti dan dukungan yang memadai, masa depan laboratorium Indonesia akan semakin cerah. Mereka akan terus berkarya, menemukan solusi inovatif, dan mengantarkan bangsa menuju kemajuan yang gemilang.

Mari kita bersama-sama memberikan dukungan kepada para peneliti di laboratorium Indonesia, agar mereka dapat terus berkarya dan membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.
Berikut beberapa contoh dedikasi para peneliti di laboratorium Indonesia :

1. Dr. Inayah Fatmawati : Membangun Harapan Baru Melawan Kanker
Dr. Inayah Fatmawati, seorang peneliti di bidang bioteknologi, tak kenal lelah dalam upayanya melawan penyakit mematikan. Di laboratoriumnya, ia berjibaku merumuskan obat baru untuk kanker. Dedikasi dan kegigihannya membuahkan hasil, dengan penemuan obat baru yang menunjukkan potensi luar biasa dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.

2. Prof. Dr. Wirman A. Jusuf : Pahlawan Penjinak Bom
Prof. Dr. Wirman A. Jusuf, pakar robotika, tak gentar menghadapi bahaya demi menyelamatkan nyawa manusia. Di laboratoriumnya, ia menciptakan robot penjinak bom yang tangguh dan presisi. Kegigihannya menghasilkan karya yang tak ternilai, membantu pasukan Gegana dalam melumpuhkan bom dan melindungi masyarakat dari bahaya.

3. Dr. Ing. Roni Kurniawan: Energi Terbarukan untuk Masa Depan Berkelanjutan
Dr. Ing. Roni Kurniawan, peneliti di bidang energi terbarukan, terdorong oleh kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan. Di laboratoriumnya, ia mengembangkan teknologi panel surya yang hemat biaya dan ramah lingkungan. Dedikasinya membuka jalan bagi akses energi yang lebih terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

4. Dr. dr. Syahril H. Nasution: Melindungi Generasi Muda dari Malaria
Dr. dr. Syahril H. Nasution, seorang peneliti di bidang kedokteran, bertekad untuk memerangi penyakit malaria yang merenggut banyak nyawa. Di laboratoriumnya, ia meneliti dan mengembangkan vaksin baru untuk malaria. Dedikasinya memberikan harapan baru bagi generasi muda Indonesia untuk hidup bebas dari penyakit mematikan ini.

5. Prof. Dr. Ir. Bambang Purwanto: Meningkatkan Kualitas Pangan Bangsa
Prof. Dr. Ir. Bambang Purwanto, peneliti di bidang pangan, tergerak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di laboratoriumnya, ia mengembangkan teknologi pengolahan beras yang meningkatkan kualitas dan nilai gizi. Dedikasinya membantu meningkatkan ketahanan pangan dan gizi bangsa Indonesia.

Kisah-kisah inspiratif para peneliti di atas hanyalah sebagian kecil dari dedikasi para pahlawan tanpa tanda jasa di laboratorium Indonesia. Dedikasi mereka adalah kunci kemajuan bangsa, membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.

Mari kita bersama-sama memberikan dukungan kepada para peneliti Indonesia, agar mereka dapat terus berkarya dan membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.

Selain contoh-contoh di atas, masih banyak lagi kisah inspiratif dedikasi para peneliti di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

- Dr. Erni Budiarti: Peneliti di bidang bioteknologi kelautan yang mengembangkan budidaya mutiara laut berkualitas tinggi.
- Prof. Dr. Ing. Djoko Sulistyo: Peneliti di bidang nanoteknologi yang menciptakan material nano baru untuk aplikasi medis dan energi.
- Dr. Ir. Muhammad Aris: Peneliti di bidang teknologi informasi yang mengembangkan sistem kecerdasan buatan untuk membantu penyandang disabilitas.
- Prof. Dr. Rendra Panuwijaya: Peneliti di bidang arkeologi yang mengungkap sejarah dan budaya bangsa Indonesia melalui artefak dan peninggalan masa lampau.
- Dr. Ir. Kholil Kurniawan: Peneliti di bidang agroteknologi yang mengembangkan varietas tanaman baru yang tahan hama dan penyakit, serta meningkatkan hasil panen.

Dedikasi para peneliti ini adalah aset berharga bagi bangsa Indonesia. Dukungan dan penghargaan dari masyarakat dan pemerintah sangatlah penting untuk mendorong mereka terus berkarya dan membawa Indonesia menuju masa depan yang penuh dengan kemajuan dan kejayaan.


(Image by : www.batamnews.co.id)
(103/SLM)
Jenis Bahaya di Lingkungan Kerja dan Cara Penanggulangannya
Jenis Bahaya di Lingkungan Kerja dan Cara Penanggulangannya

Greenlab Indonesia

Thursday, 22 Aug 2024

Lingkungan kerja adalah tempat di mana kita menghabiskan sebagian besar waktu kita setiap hari untuk bekerja dan berproduksi. Namun, di balik produktivitas yang dihasilkan, lingkungan kerja juga dapat menjadi tempat yang berpotensi berbahaya jika tidak dikelola dengan baik. Artikel ini akan mengulas berbagai jenis bahaya yang dapat ada di lingkungan kerja, bagaimana bahaya-bahaya ini mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja, serta cara-cara untuk menanggulangi bahaya-bahaya tersebut.
 

Jenis Bahaya di Lingkungan Kerja

1. Bahaya Fisik
Bahaya fisik adalah jenis bahaya yang melibatkan faktor-faktor seperti suhu ekstrem (panas atau dingin), kebisingan, radiasi, pencahayaan yang kurang atau berlebihan, getaran, serta bahaya-bahaya mekanis seperti mesin dan peralatan berat. Contoh bahaya fisik di lingkungan kerja antara lain,
- Kebisingan : terjadi di lingkungan industri atau konstruksi di mana mesin-mesin berat atau proses-proses produksi menghasilkan suara yang tinggi.
- Radiasi : termasuk radiasi ionisasi dari mesin-mesin atau peralatan tertentu yang dapat berbahaya bagi kesehatan pekerja jika tidak dijaga dengan baik.
- Getaran : dapat timbul dari mesin berat atau alat berat yang digunakan secara terus menerus oleh pekerja.
- Panas atau Dingin Ekstrem : pekerja di industri seperti pabrik atau konstruksi sering kali terpapar suhu ekstrem yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka.

2. Bahaya Kimia
Bahaya kimia terkait dengan paparan zat-zat kimia berbahaya di tempat kerja. Zat-zat kimia ini dapat berupa gas, cairan, atau padatan yang dapat menyebabkan iritasi, keracunan, atau bahkan kanker pada pekerja jika tidak ditangani dengan benar. Contoh bahaya kimia di lingkungan kerja meliputi,
- Paparan Gas Beracun : misalnya gas karbon monoksida (CO) di lingkungan industri atau bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi.
- Zat Berbahaya : seperti pestisida di pertanian atau bahan kimia beracun di pabrik kimia.Debu Berbahaya : debu yang mengandung logam berat seperti asbes atau timbal di industri pengolahan logam.

3. Bahaya Biologis
Bahaya biologis melibatkan paparan terhadap mikroorganisme patogenik seperti bakteri, virus, atau jamur di lingkungan kerja. Bahaya biologis dapat menyebabkan penyakit menular atau infeksi pada pekerja. Contoh bahaya biologis di lingkungan kerja termasuk,
- Paparan Terhadap Patogen : seperti virus yang dapat menyebar di lingkungan kesehatan atau laboratorium.
- Kontak dengan Binatang Berbahaya : misalnya di bidang pertanian atau hewan percobaan di laboratorium.

4Bahaya Ergonomi
Bahaya ergonomi terkait dengan desain buruk dari tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera muskuloskeletal atau gangguan lainnya pada pekerja. Bahaya ergonomi meliputi,
- Posisi Kerja yang Tidak Ergonomis : seperti posisi duduk yang tidak benar di depan komputer, atau pengangkatan benda berat dengan postur tubuh yang salah.
- Alat dan Peralatan yang Tidak Ergonomis : seperti kursi yang tidak mendukung punggung atau meja kerja yang terlalu tinggi.

5. Bahaya Psikososial
Bahaya psikososial melibatkan aspek-aspek psikologis dan sosial dari lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional pekerja. Contoh bahaya psikososial meliputi,
- Stres Kerja : dapat terjadi akibat tekanan kerja yang tinggi, tenggat waktu yang ketat, atau konflik interpersonal.
- Kecemasan dan Depresi : dapat disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak mendukung atau adanya ketidakpastian pekerjaan.
 

Bahaya Lingkungan Kerja terhadap Kesehatan dan Keselamatan

Bahaya di lingkungan kerja bisa berdampak serius pada kesehatan dan keselamatan pekerja. Risiko cedera fisik, seperti luka dari kecelakaan mesin atau jatuh, adalah salah satu masalah utama. Paparan bahan kimia juga dapat menyebabkan penyakit serius, seperti keracunan dari inhalasi zat berbahaya atau dermatitis akibat kontak langsung. Penyakit pernapasan sering terjadi di industri dengan paparan debu atau gas berbahaya. Selain itu, lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat menimbulkan masalah kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, atau depresi akibat tekanan kerja yang tinggi.
 

Cara Penanggulangan Bahaya di Lingkungan Kerja

Untuk mengurangi risiko bahaya di lingkungan kerja, berbagai langkah penanggulangan dapat dilakukan :

1. Identifikasi Bahaya
Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua bahaya potensial di lingkungan kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan audit keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala, serta melibatkan pekerja dalam proses identifikasi bahaya.

2. Evaluasi Risiko
Setelah bahaya diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi risiko masing-masing bahaya tersebut. Hal ini melibatkan penilaian seberapa besar kemungkinan bahaya terjadi dan seberapa besar dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja.

3. Pengendalian Bahaya
Berikut adalah beberapa strategi umum untuk mengendalikan bahaya di lingkungan kerja,
- Penggunaan Peralatan Pelindung Diri (APD) : seperti masker respirator, sarung tangan, pelindung telinga, dan perlengkapan pelindung lainnya sesuai dengan jenis bahaya yang ada.
- Perubahan Desain Tempat Kerja : mengatur ulang atau memodifikasi desain tempat kerja untuk meminimalkan risiko cedera atau penyakit.
- Penggunaan Teknologi yang Aman : menggunakan teknologi atau peralatan yang aman dan terbaru untuk mengurangi paparan bahaya.
- Pelatihan dan Pendidikan : memberikan pelatihan kepada pekerja tentang bahaya di lingkungan kerja dan cara-cara untuk menghindari atau mengelola risiko tersebut.

4. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan
Penting untuk terus memantau lingkungan kerja dan evaluasi efektivitas langkah-langkah pengendalian yang telah diimplementasikan. Hal ini dapat dilakukan melalui pemantauan rutin, inspeksi keselamatan, dan peninjauan kembali kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala.

5. Promosi Kesehatan dan Kesejahteraan
Selain mengendalikan bahaya, mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan secara umum juga penting. Hal ini mencakup memberikan dukungan psikososial kepada pekerja, membangun budaya keselamatan yang kuat, dan mendorong gaya hidup sehat di tempat kerja.
 

Peran Pemerintah dan Regulasi

Pemerintah memainkan peran penting dalam memastikan bahwa semua perusahaan mematuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan. Regulasi yang ketat dan penegakan hukum yang konsisten diperlukan untuk melindungi pekerja dari bahaya di lingkungan kerja. Perusahaan diharapkan untuk mematuhi peraturan ini dan bertanggung jawab atas kesejahteraan pekerja mereka.
 

Kesimpulan

Memahami dan mengelola bahaya di lingkungan kerja adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Dengan mengidentifikasi bahaya potensial, mengevaluasi risiko, dan mengimplementasikan langkah-langkah pengendalian yang tepat, perusahaan dapat melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja mereka. Selain itu, pendidikan dan pelatihan terus-menerus kepada pekerja tentang bahaya di lingkungan kerja dan cara penanggulangannya juga penting untuk menciptakan budaya keselamatan yang kuat dan berkelanjutan. Dengan demikian, upaya bersama dari semua pihak terlibat akan membantu mengurangi insiden dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak aman.



(Image by : safetynet.asia)
(101/NSA)
Informasi dan Panduan Penerapan ISO IEC 17025
Informasi dan Panduan Penerapan ISO IEC 17025

Greenlab Indonesia

Thursday, 22 Aug 2024

ISO/IEC 17025 adalah standar internasional yang mengatur persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar ini memberikan kerangka kerja yang jelas untuk mengembangkan sistem manajemen kualitas laboratorium, serta memastikan bahwa hasil pengujian atau kalibrasi yang dihasilkan dapat diandalkan, akurat, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Artikel ini akan memberikan informasi mendalam serta panduan langkah demi langkah untuk menerapkan ISO/IEC 17025 di laboratorium.
 

Apa Itu ISO/IEC 17025?

ISO/IEC 17025 adalah standar internasional yang diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). Standar ini menyatukan persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan kalibrasi agar dapat diakreditasi. ISO/IEC 17025 menetapkan persyaratan untuk kompetensi teknis, manajemen kualitas, dan keandalan hasil pengujian atau kalibrasi yang dihasilkan oleh laboratorium.
 

Pentingnya ISO/IEC 17025

Mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025 memiliki beberapa manfaat signifikan, baik untuk laboratorium itu sendiri maupun untuk para pelanggan atau pengguna layanan laboratorium :

1. Kepercayaan dan Kredibilitas : akreditasi ISO/IEC 17025 menunjukkan bahwa laboratorium telah memenuhi standar internasional yang diakui untuk kompetensi teknis dan manajemen. Ini meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap hasil pengujian atau kalibrasi yang diterima dari laboratorium.
2. Pemenuhan Persyaratan Kontrak : banyak organisasi atau klien memerlukan bahwa pengujian atau kalibrasi dilakukan di laboratorium yang telah diakreditasi ISO/IEC 17025 untuk memastikan bahwa hasilnya dapat diandalkan dan akurat.
3. Peningkatan Kompetitivitas : laboratorium yang diakreditasi memiliki keunggulan kompetitif di pasar karena diakui secara internasional untuk kualitas layanan mereka. Ini dapat membantu dalam memenangkan kontrak baru atau mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Peningkatan Kualitas dan Efisiensi : implementasi sistem manajemen kualitas sesuai dengan ISO/IEC 17025 membantu laboratorium dalam meningkatkan kualitas hasil, mengurangi ketidaktepatan, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
 

Langkah-Langkah Penerapan ISO/IEC 17025

Berikut adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan ISO/IEC 17025 di laboratorium :

1. Pemahaman Standar
Langkah pertama dalam mempersiapkan laboratorium untuk akreditasi ISO/IEC 17025 adalah memahami persyaratan standar tersebut dengan baik. Ini melibatkan mempelajari persyaratan, di mana Anda perlu membaca dan mempelajari teks standar ISO/IEC 17025 secara mendalam untuk memahami setiap persyaratan yang ada. Selanjutnya, interpretasi persyaratan menjadi penting, agar Anda dapat menerapkan persyaratan tersebut dalam konteks spesifik laboratorium pengujian atau kalibrasi yang Anda kelola. Terakhir, identifikasi kebutuhan dilakukan untuk menentukan langkah-langkah konkret yang diperlukan guna memenuhi setiap persyaratan standar tersebut.

2. Penilaian Awal
Untuk melakukan penilaian awal terhadap laboratorium dalam rangka mengevaluasi kepatuhan terhadap persyaratan ISO/IEC 17025, langkah pertama adalah mengidentifikasi celah (gap) yang ada. Dalam tahap ini, penting untuk menemukan area dimana laboratorium belum memenuhi persyaratan standar dan membutuhkan perbaikan. Setelah celah ini teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun rencana tindakan. Rencana ini harus difokuskan pada upaya mengatasi celah yang ditemukan serta mempersiapkan laboratorium untuk langkah-langkah berikutnya menuju akreditasi.

3. Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas
Untuk mengimplementasikan atau memperbarui sistem manajemen kualitas laboratorium sesuai dengan persyaratan ISO/IEC 17025, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menetapkan kebijakan dan prosedur. Ini mencakup pembuatan kebijakan kualitas laboratorium dan penyusunan SOP (Standard Operating Procedure) yang mencakup semua aktivitas laboratorium. Langkah berikutnya adalah memberikan pelatihan kepada personel. Pastikan seluruh personel mendapatkan pelatihan yang memadai terkait sistem manajemen kualitas dan SOP yang relevan agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan benar. Terakhir, penting untuk mengelola dokumentasi dengan baik, termasuk pembuatan dan pemeliharaan dokumen-dokumen penting seperti rekaman hasil pengujian atau kalibrasi, verifikasi peralatan, serta laporan hasil, guna memastikan transparansi dan keterlacakan seluruh proses.

4. Validasi Metode dan Pengendalian Kualitas
Dalam langkah selanjutnya untuk mempersiapkan laboratorium agar sesuai dengan ISO/IEC 17025, penting untuk melakukan validasi metode pengujian atau kalibrasi. Validasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa metode yang digunakan dapat menghasilkan hasil yang akurat dan konsisten, sesuai dengan standar yang ditetapkan. Setelah metode tervalidasi, pengendalian kualitas harus diterapkan melalui program yang terstruktur untuk memantau dan memverifikasi kinerja laboratorium secara rutin. Ini bisa mencakup penggunaan bahan kontrol mutu, partisipasi dalam program komparasi antar laboratorium, serta pelaksanaan audit internal secara berkala untuk memastikan bahwa standar kualitas tetap terjaga.

5. Audit Internal
Untuk memastikan laboratorium terus mematuhi standar ISO/IEC 17025 dan sistem manajemen kualitas berjalan dengan baik, audit internal harus dilakukan secara berkala. Proses ini dimulai dengan perencanaan audit, di mana audit direncanakan secara menyeluruh untuk mencakup semua aspek sesuai dengan standar. Kemudian, audit dilaksanakan sesuai jadwal dengan melibatkan auditor internal yang terlatih. Setelah audit selesai, tindak lanjut dilakukan untuk mengidentifikasi temuan dan menyusun rencana perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja laboratorium serta memastikan kepatuhan yang berkelanjutan.

6. Persiapan untuk Audit Eksternal
Langkah terakhir dalam mempersiapkan laboratorium untuk akreditasi ISO/IEC 17025 adalah memilih organisasi akreditasi yang diakui untuk melakukan audit eksternal. Pilihlah lembaga dengan reputasi baik dan diakui secara internasional untuk memastikan proses akreditasi berjalan dengan lancar. Setelah itu, lakukan pemeriksaan pra-akreditasi internal untuk memastikan bahwa semua persyaratan ISO/IEC 17025 telah terpenuhi sebelum mengajukan permohonan resmi. Pemeriksaan ini membantu mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kekurangan, sehingga laboratorium siap menghadapi audit eksternal.

7. Audit Eksternal dan Akreditasi
Setelah laboratorium siap, lakukan audit eksternal oleh organisasi akreditasi yang telah dipilih. Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana laboratorium mematuhi standar ISO/IEC 17025. Setelah audit selesai, organisasi akreditasi akan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi terkait akreditasi laboratorium berdasarkan hasil audit tersebut. Jika laboratorium memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan, organisasi akreditasi akan menerbitkan sertifikat akreditasi. Sertifikat ini menandakan bahwa laboratorium telah memenuhi standar internasional untuk kompetensi teknis dan manajemen, dan dapat digunakan sebagai bukti kemampuan laboratorium dalam melakukan pengujian atau kalibrasi.

8. Pemeliharaan dan Peningkatan Berkelanjutan
Setelah laboratorium memperoleh akreditasi, penting untuk memelihara akreditasi dengan terus memperbarui dan meningkatkan sistem manajemen kualitas serta kompetensi teknis sesuai dengan persyaratan ISO/IEC 17025. Selain itu, lakukan peningkatan berkelanjutan dengan melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja laboratorium. Identifikasi peluang untuk perbaikan dalam proses pengujian atau kalibrasi, manajemen kualitas, dan efisiensi operasional. Upaya ini akan memastikan laboratorium tetap memenuhi standar internasional dan terus memberikan hasil yang akurat dan terpercaya.
 

Kesimpulan

ISO/IEC 17025 adalah standar yang penting bagi laboratorium pengujian dan kalibrasi untuk memastikan bahwa hasil pengujian atau kalibrasi yang dihasilkan dapat diandalkan, akurat, dan dapat dipercaya. Dengan memahami persyaratan standar, mengimplementasikan sistem manajemen kualitas yang sesuai, dan melaksanakan audit internal dan eksternal yang tepat waktu, laboratorium dapat mempersiapkan diri untuk mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025. Keberhasilan dalam memperoleh dan mempertahankan akreditasi ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas laboratorium tetapi juga memastikan bahwa layanan yang diberikan memenuhi standar internasional tertinggi.



(Image by : mentorlab.com)
(100/NSA)
Langkah Menuju Akreditasi dengan Panduan ISO 17025 : 2017
Langkah Menuju Akreditasi dengan Panduan ISO 17025 : 2017

Greenlab Indonesia

Wednesday, 21 Aug 2024

ISO 17025:2017 adalah standar internasional yang mengatur persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. Memperoleh akreditasi ISO 17025 menunjukkan bahwa laboratorium telah memenuhi standar tertentu dalam hal kompetensi teknis dan manajemen yang diperlukan untuk menghasilkan hasil pengujian atau kalibrasi yang dapat dipercaya. Artikel ini akan membahas secara mendalam langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan dan mempersiapkan laboratorium untuk mendapatkan akreditasi ISO 17025:2017. Artikel ini akan membahas poin penting mengenai ISO 17025:2017
 

Apa Itu ISO 17025:2017?

ISO 17025:2017 merupakan standar internasional yang diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO). Standar ini mengatur persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Tujuan dari ISO 17025 adalah untuk memastikan bahwa laboratorium dapat menghasilkan hasil yang konsisten, akurat, dan dapat dipercaya untuk pengujian atau kalibrasi yang dilakukan.

Standar ini mencakup berbagai aspek yang meliputi manajemen kualitas, kompetensi teknis personel, fasilitas laboratorium, kalibrasi peralatan, metode pengujian, validasi metode, pengendalian kualitas, pelaporan hasil, dan aspek-aspek lain yang berhubungan dengan kinerja laboratorium.
 

Mengapa Akreditasi ISO 17025 Penting?

Mendapatkan akreditasi ISO 17025 memiliki beberapa manfaat penting, baik bagi laboratorium maupun bagi klien atau pengguna layanan laboratorium :

1. Kepercayaan dan Kredibilitas : akreditasi ISO 17025 menunjukkan bahwa laboratorium memiliki kompetensi teknis dan sistem manajemen yang dapat diandalkan untuk menghasilkan hasil pengujian atau kalibrasi yang akurat dan konsisten.

2. Peningkatan Persaingan : laboratorium yang diakreditasi ISO 17025 memiliki keunggulan kompetitif dalam pasar karena diakui secara internasional untuk kompetensi dan kualitas layanan mereka.

3. Pemenuhan Persyaratan Pelanggan : banyak organisasi atau perusahaan mengharuskan laboratorium mereka bekerja sesuai dengan standar ISO 17025 untuk memastikan kualitas hasil pengujian atau kalibrasi yang diterima.

4. Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas : implementasi sistem manajemen yang sesuai dengan ISO 17025 membantu laboratorium dalam meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi ketidaktepatan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
 

Langkah-Langkah Menuju Akreditasi ISO 17025:2017

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diambil untuk menerapkan ISO 17025:2017 dan mempersiapkan laboratorium untuk akreditasi :

1. Persiapan Awal
Persiapan awal terdiri dari pemahaman tentang standar yang dimulai dengan memahami persyaratan standar ISO 17025:2017 secara mendalam. Ini mencakup mempelajari semua bagian dari standar, memahami bagaimana setiap persyaratan dapat diterapkan dalam konteks laboratorium. Selanjutnya yaitu penerapan awal dengan melakukan penilaian awal terhadap laboratorium untuk mengidentifikasi gap atau kekurangan yang perlu diatasi sebelum mengajukan permohonan akreditasi.

2. Pengembangan Sistem Manajemen
Pengembangan Sistem Manajemen terdiri dari pengenalan sistem manajemen kualitas yaitu mengimplementasikan atau perbarui sistem manajemen kualitas laboratorium Anda sesuai dengan persyaratan ISO 17025. Ini termasuk menetapkan kebijakan kualitas, prosedur operasional standar (SOP), dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan. Kedua yaitu pelatihan personel, dengan memastikan personel laboratorium memiliki pemahaman yang cukup tentang ISO 17025 dan peran mereka dalam mematuhi standar tersebut. Pelatihan ini bisa mencakup pelatihan teknis, pelatihan metode pengujian atau kalibrasi, dan pelatihan tentang penggunaan sistem manajemen kualitas.

3. Validasi Metode dan Pengendalian Kualitas
Validasi Metode dan Pengendalian Kualitas terdiri dari validasi metode, dengan melakukan validasi metode pengujian atau kalibrasi yang digunakan di laboratorium untuk memastikan bahwa metode tersebut sesuai dengan persyaratan iso 17025 dalam hal akurasi, ketepatan, dan konsistensi. kedua yaitu pengendalian kualitas dengan mengimplementasikan program pengendalian kualitas yang efektif untuk memantau dan memverifikasi kinerja laboratorium secara berkala. ini meliputi penggunaan bahan kontrol mutu, partisipasi dalam program komparasi antar laboratorium, dan audit internal secara rutin.

4. Audit Internal
Audit Internal terdiri dari pelaksanaan audit internal dengan melakukan audit internal secara berkala untuk mengevaluasi kepatuhan laboratorium terhadap ISO 17025 dan efektivitas sistem manajemen kualitas. Audit ini harus mencakup semua area yang dicakup oleh standar ISO 17025. Yang kedua yaitu tindak lanjut audit, Setelah audit selesai, identifikasi temuan dan buat rencana tindak lanjut untuk menangani temuan yang ditemukan. Pastikan semua perbaikan dan tindakan pencegahan diimplementasikan dan dipantau.

5. Persiapan untuk Audit Eksternal
Persiapan Untuk Audit Eksternal dilakukan dengan tahap pemilihan organisasi akreditasi yang dilanjut dengan pemeriksaan pra-akreditasi. sebelum mengajukan permohonan akreditasi, dilakukannya pemeriksaan pra-akreditasi internal untuk memastikan bahwa semua persyaratan ISO 17025 telah terpenuhi dan siap untuk audit eksternal.

6. Audit Eksternal dan Akreditasi
- Audit Eksternal : audit eksternal dilakukan oleh organisasi akreditasi yang dipilih. Audit ini akan mengevaluasi kepatuhan laboratorium terhadap semua persyaratan ISO 17025.
- Evaluasi dan Rekomendasi : setelah audit selesai, organisasi akreditasi akan mengevaluasi hasil audit dan memberikan rekomendasi terkait akreditasi laboratorium.
- Penerbitan Sertifikat Akreditasi : jika laboratorium memenuhi semua persyaratan ISO 17025, organisasi akreditasi akan menerbitkan sertifikat akreditasi yang menunjukkan bahwa laboratorium telah memenuhi standar internasional untuk kompetensi teknis dan manajemen.

7. Pemeliharaan dan Peningkatan Berkelanjutan
Pemeliharaan Akreditasi : Setelah memperoleh akreditasi, laboratorium harus terus memelihara dan meningkatkan sistem manajemen kualitas serta kompetensi teknis mereka sesuai dengan persyaratan ISO 17025.
Peningkatan Berkelanjutan : Lakukan evaluasi berkala terhadap kinerja laboratorium dan identifikasi peluang untuk peningkatan berkelanjutan dalam proses pengujian atau kalibrasi, manajemen kualitas, atau efisiensi operasional.
 

Kesimpulan

Menerapkan dan mempersiapkan laboratorium untuk mendapatkan akreditasi ISO 17025:2017 adalah proses yang komprehensif dan membutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait. Dengan mengikuti langkah-langkah yang terstruktur dan mematuhi persyaratan standar internasional, laboratorium dapat meningkatkan kredibilitasnya, memenuhi harapan pelanggan, dan memastikan bahwa hasil pengujian atau kalibrasi yang dihasilkan dapat diandalkan dan akurat. Keberhasilan dalam mendapatkan akreditasi ISO 17025 juga membuka pintu untuk peluang baru dan meningkatkan daya saing laboratorium dalam pasar global yang semakin kompetitif.


(Image by : www.sms-ltd.co.uk)
(098/NSA)
Menjaga Kesehatan Pekerja dan Lingkungan lewat Peran Industrial Hygienist
Menjaga Kesehatan Pekerja dan Lingkungan lewat Peran Industrial Hygienist

Greenlab Indonesia

Wednesday, 21 Aug 2024

Di balik operasi industri yang maju dan produktif, terdapat tanggung jawab besar untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja serta melindungi lingkungan dari dampak negatifnya. Salah satu pilar utama dalam upaya ini adalah seorang ahli higiene industri, yang memegang peranan kunci dalam memantau, menganalisis, dan mengelola faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja dan kelestarian lingkungan. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam mengenai peran penting seorang industrial hygienist, apa yang mereka lakukan, dan mengapa keberadaan mereka sangat vital dalam industri modern.
 

Apa Itu Industrial Hygienist?

Industrial hygienist adalah profesional yang terlatih dalam ilmu higiene industri, fokus utamanya adalah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan faktor-faktor lingkungan di tempat kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, dan produktivitas pekerja. Mereka mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu seperti kimia, fisika, biologi, dan teknik untuk menilai risiko dan merancang strategi untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya di lingkungan kerja.
 

Peran Penting Industrial Hygienist

1. Penilaian Risiko Lingkungan
Seorang industrial hygienist bertanggung jawab untuk melakukan penilaian risiko lingkungan di tempat kerja. Mereka menggunakan berbagai teknik dan peralatan untuk mengukur kadar bahan kimia, debu, gas, asap, dan faktor-faktor lain yang dapat berpotensi membahayakan kesehatan pekerja. Penilaian ini meliputi survei lapangan, pengambilan sampel udara dan air, serta analisis laboratorium untuk menentukan apakah ada paparan yang melebihi batas aman.

2. Perencanaan dan Implementasi Kontrol Kesehatan
Setelah melakukan penilaian risiko, tugas selanjutnya dari seorang industrial hygienist adalah merancang dan mengimplementasikan kontrol kesehatan di tempat kerja. Ini bisa meliputi rekomendasi untuk perbaikan teknologi, perubahan proses kerja, penggunaan peralatan pelindung diri (APD), serta peningkatan ventilasi dan pemantauan lingkungan kerja secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau menghilangkan paparan terhadap bahaya lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit atau cedera.

3. Pendidikan dan Pelatihan
Seorang industrial hygienist juga berperan dalam pendidikan dan pelatihan pekerja tentang bahaya lingkungan dan cara mengelolanya dengan aman. Mereka mengembangkan program pelatihan untuk memastikan pekerja memahami risiko yang mereka hadapi, tahu cara menggunakan APD dengan benar, dan mematuhi prosedur keselamatan dan kesehatan yang ada.

4. Pemantauan Kesehatan Pekerja
Sebagai bagian dari tanggung jawab mereka, industrial hygienist juga terlibat dalam pemantauan kesehatan pekerja terkait dengan paparan lingkungan. Mereka dapat merancang program pemantauan kesehatan yang sesuai untuk memantau dampak jangka panjang dari paparan terhadap zat-zat kimia atau lingkungan lainnya.

5. Kepatuhan Regulasi dan Standar
Seorang industrial hygienist harus memahami dan memastikan kepatuhan terhadap semua regulasi dan standar yang berlaku terkait kesehatan dan keselamatan kerja. Mereka membantu perusahaan untuk mematuhi peraturan pemerintah dan standar industri yang ditetapkan untuk melindungi pekerja dan lingkungan.
 

Lingkup Kerja Industrial Hygienist

Industrial hygienist dapat bekerja di berbagai industri, termasuk manufaktur, konstruksi, pertambangan, perminyakan, farmasi, dan banyak lagi. Lingkup pekerjaan mereka mencakup :
1. Pengukuran Kualitas Udara : mengukur konsentrasi zat-zat kimia, debu, gas, dan partikel lain di udara.
2. Pengelolaan Kualitas Air : menganalisis kualitas air untuk memastikan keamanan dan kebersihan di tempat kerja.
3. Evaluasi Faktor Fisik : menilai faktor-faktor fisik seperti kebisingan, suhu, pencahayaan, dan radiasi.
4. Pengelolaan Limbah Berbahaya : memastikan pengelolaan dan pembuangan limbah berbahaya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Investigasi Kecelakaan dan Kejadian Berbahaya : menganalisis penyebab kecelakaan atau insiden lingkungan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
 

Tantangan dalam Profesi

Meskipun peran industrial hygienist sangat vital, mereka sering menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugasnya secara efektif. Teknologi yang terus berkembang memaksa para industrial hygienist untuk selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka agar dapat mengikuti inovasi industri terbaru. Selain itu, lingkungan kerja yang kompleks dan penuh dengan berbagai potensi bahaya membuat identifikasi dan pengelolaan risiko menjadi tugas yang tidak mudah. Tantangan lainnya adalah memastikan pekerja memahami dan mematuhi prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, karena hal ini membutuhkan pendekatan yang konsisten dan efektif untuk memastikan semua standar keselamatan diikuti dengan baik.
 

Manfaat dari Keberadaan Industrial Hygienist

Keberadaan industrial hygienist memberikan banyak keuntungan baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum. Salah satu keuntungan utamanya adalah peningkatan kesehatan pekerja. Dengan mengurangi risiko paparan zat berbahaya, mereka dapat menurunkan angka penyakit terkait pekerjaan, seperti gangguan pernapasan dan dermatitis. Ini juga berdampak pada produktivitas yang lebih tinggi, karena lingkungan kerja yang sehat membuat pekerja merasa lebih nyaman dan fokus. Selain itu, industrial hygienist membantu perusahaan dalam memenuhi peraturan kesehatan dan keselamatan, yang tidak hanya menghindari denda dan sanksi hukum tetapi juga menjaga reputasi perusahaan. Mereka juga berkontribusi pada perlindungan lingkungan dengan mengelola limbah dan emisi secara efektif, sehingga melindungi lingkungan dari dampak negatif industri.
 

Masa Depan Profesi Industrial Hygienist

Di masa depan, peran industrial hygienist akan semakin penting seiring dengan tuntutan untuk keberlanjutan lingkungan dan peningkatan kesadaran akan kesehatan pekerja. Kemajuan dalam teknologi pemantauan dan analisis akan membantu mereka dalam menangani tantangan baru yang muncul dalam lingkungan kerja yang terus berubah. 
 

Kesimpulan

Industrial hygienist memainkan peran kritis dalam menjaga kesehatan pekerja dan melindungi lingkungan dari dampak industri. Dengan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko lingkungan di tempat kerja, mereka membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan. Keberadaan industrial hygienist tidak hanya penting bagi kesehatan individu dan keselamatan kerja, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di mana kita hidup dan bekerja.


(Image by : Publichealth.tulanr.edu)
(097/NSA)
Memahami Endotoksin dan Cara Menguranginya di Lingkungan
Memahami Endotoksin dan Cara Menguranginya di Lingkungan

Greenlab Indonesia

Wednesday, 21 Aug 2024

Di sekitar kita, terdapat dunia mikro yang tak kasat mata, penuh dengan bakteri baik dan jahat. Salah satu jenis bakteri jahat yang perlu diwaspadai adalah bakteri gram negatif, yang menghasilkan zat beracun bernama endotoksin. Paparan endotoksin dapat memicu berbagai efek kesehatan yang tidak menyenangkan, bahkan berbahaya.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang endotoksin, mulai dari pengertian, bahaya, hingga cara-cara untuk mengurangi paparannya di lingkungan.
 

Apa itu Endotoksin?


Endotoksin adalah lipopolisakarida (LPS), komponen utama dari membran luar bakteri gram negatif. Ia berfungsi sebagai pelindung bagi bakteri, namun juga dapat memicu respons inflamasi yang kuat pada tubuh manusia. Saat bakteri gram negatif mati atau rusak, endotoksin dilepaskan ke lingkungan, berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
 

Cara Endotoksin Memengaruhi Tubuh Manusia

Ketika endotoksin masuk ke dalam tubuh manusia, mereka dapat menyebabkan respons inflamasi yang kuat. Ini disebabkan oleh interaksi endotoksin dengan reseptor khusus di permukaan sel-sel kekebalan tubuh, seperti reseptor Toll-like (TLR) 4. Respons ini adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh yang mencoba untuk menghancurkan bakteri yang masuk.
Namun, respons inflamasi yang berlebihan terhadap endotoksin dapat menjadi masalah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang terpapar endotoksin secara kronis, misalnya pekerja di industri yang berisiko tinggi seperti pertanian, pengolahan limbah, atau petrokimia. Dalam jangka panjang, paparan berulang terhadap endotoksin dapat berkontribusi pada penyakit pernapasan kronis, penyakit kardiovaskular, dan gangguan sistem saraf.
 

Bahaya Paparan Endotoksin

Paparan endotoksin dapat menyebabkan berbagai efek kesehatan, mulai dari ringan hingga serius, seperti demam dan menggigil, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual dan muntah, diare, tekanan darah rendah, syok septik (dalam kasus yang parah).
Efek-efek ini disebabkan oleh respons inflamasi yang dipicu oleh endotoksin. Sistem kekebalan tubuh kita bereaksi terhadap endotoksin seperti melawan infeksi, melepaskan berbagai zat kimia yang dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut.
 

Faktor Kita Dapat Terpapar Endotoksin

Endotoksin dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti :
Sumber Paparan Endotoksin di Lingkungan

1. Air Terkontaminasi : endotoksin dapat ditemukan dalam air yang tercemar, baik itu air limbah industri maupun air sungai yang terpapar limbah domestik.

2. Debu Rumah : debu yang terkumpul di dalam rumah dapat mengandung endotoksin, terutama di daerah-daerah yang sering kali tidak terjangkau oleh kegiatan pembersihan rutin.

3. Udara Terpolusi : partikel-partikel kecil yang terbawa oleh udara seperti debu, asap, atau aerosol dapat mengandung endotoksin, terutama di daerah-daerah perkotaan dengan lalu lintas tinggi atau industri berat.

4. Industri dan Pertanian : lingkungan kerja di industri seperti pertanian, peternakan, dan pengolahan limbah memiliki risiko tinggi terhadap paparan endotoksin karena kegiatan yang melibatkan manipulasi bahan organik atau limbah.
 

Dampak Kesehatan dari Paparan Endotoksin

Paparan endotoksin secara kronis dapat berdampak serius terhadap kesehatan. Beberapa dampak kesehatan yang dapat timbul akibat paparan endotoksin antara lain :

1. Gangguan Pernapasan : orang yang terpapar endotoksin secara kronis dapat mengalami gangguan pernapasan seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) .

2. Masalah Kulit : paparan endotoksin dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit, terutama jika terjadi kontak langsung dengan endotoksin dalam lingkungan kerja.

3. Gangguan Sistem Pencernaan : beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan endotoksin dapat mempengaruhi kesehatan usus dan dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit seperti sindrom usus bocor.

4. Penyakit Sistem Saraf : paparan kronis terhadap endotoksin juga telah dikaitkan dengan gangguan pada sistem saraf, meskipun mekanisme pastinya masih perlu lebih dipahami.
 

Mengurangi Paparan Endotoksin di Lingkungan

Meminimalkan paparan terhadap endotoksin merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil :  

1. Kebersihan Lingkungan : rutin membersihkan debu dan menjaga kebersihan permukaan di dalam rumah atau tempat kerja dapat mengurangi konsentrasi endotoksin.

2. Pemilihan Bahan dan Produk : memilih bahan bangunan dan produk rumah tangga yang minim akan debu dan kotoran dapat membantu mengurangi risiko paparan endotoksin.

3. Sistem Ventilasi : memastikan sistem ventilasi yang baik di rumah atau tempat kerja dapat membantu mengurangi akumulasi endotoksin di udara dalam ruangan.

4. Pemakaian Masker : di tempat-tempat dengan risiko tinggi paparan endotoksin, seperti di industri atau pertanian, pemakaian masker pelindung dapat membantu mengurangi inhalasi endotoksin.

5. Edukasi dan Kesadaran : penting bagi individu yang berisiko tinggi untuk dipahamkan tentang potensi bahaya paparan endotoksin dan langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk melindungi diri.
 

Upaya Mengurangi Paparan Endotoksin

Meskipun endotoksin sulit untuk dihilangkan sepenuhnya dari lingkungan, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mengurangi paparan dan melindungi diri :

Pertama dengan menjaga kebersihan lingkungan dimulai dengan rajin membersihkan rumah dan tempat kerja secara rutin, terutama area yang berdebu, gunakanlah vacuum cleaner dengan filter HEPA untuk membersihkan debu, rajin untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur.

Kedua, Memperhatikan kebersihan makanan dengan cara rajin memasak makanan hingga matang sempurna, simpan makanan dengan benar, dan cuci buah dan sayur dengan bersih.

Ketiga yaitu mengurangi paparan di tempat kerja dengan cara menggunakan masker dan sarung tangan saat bekerja di lingkungan yang berdebu atau berisiko tinggi endotoksin, mengikuti prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.

Keempat yaitu menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, malakukan olahraga secara teratur, istirahat yang cukup, dan yang terakhir yaitu dengan mengelola stres dengan baik.
 

Kesimpulan

Endotoksin adalah zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan. Dengan memahami bahaya endotoksin dan cara-cara untuk mengurangi paparannya, kita dapat melindungi diri dan menjaga kesehatan.
Ingatlah, Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan!


(Image by : gudangilmu.farmasetika.com)
(096/NSA)
Pembukaan Greenlab Pekanbaru Branch
Pembukaan Greenlab Pekanbaru Branch

Greenlab Indonesia

Wednesday, 21 Aug 2024

PT Greenlab Indo Global, perusahaan ternama yang bergerak di bidang Laboratorium Lingkungan dan Lingkungan Kerja. Telah membuka cabang barunya di Pekanbaru, Riau pada pertengahan Agustus 2024.
 
Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi dengan dukungan teknologi mutakhir dan tenaga ahli berpengalaman, Greenlab Indonesia ingin memperluas jangkauannya, khususnya bagi pelaku industri di Pekanbaru dan sekitarnya.
 
"Dengan rencana dibukanya cabang baru Greenlab di Pekanbaru Riau, ini menjadi salah satu bukti dari komitmen luhur kami untuk mendorong prinsip bisnis yang berkelanjutan (suistanable business) di setiap wilayah Indonesia" Ungkap Bapak Saprian, Direktur PT Greenlab Indo Global.
 
Greenlab adalah laboratorium lingkungan pertama di Indonesia yang telah mengintegrasikan standar ISO 9001, 14001, dan 45001 dari British Standards Institution by Royal Charter Inggris. Perusahaan ini telah bekerja sama dengan berbagai mitra industri ternama di Indonesia termasuk Pertamina, PLN, AHM, PP, Angkasa Pura, dan lainnya.
 
Cabang baru ini akan memudahkan masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya untuk melakukan pengujian kualitas air, air limbah, mikrobiologi, udara ambien, udara emisi, tanah, kebisingan, getaran, serta kebersihan industri.
 
Bapak Saprian juga menekankan bahwa kehadiran perusahaan di wilayah tersebut akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Greenlab Indonesia sering mengadakan kegiatan edukasi seperti webinar yang menarik perhatian profesional lingkungan, mahasiswa, dan masyarakat umum yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
 
Di bawah naungan Environesia Company Group, Greenlab Indonesia Telah meresmikan cabang baru ini pada 16 Agustus 2024. Ekspansi ini merupakan bagian dari misi perusahaan untuk memperluas layanan pengujian lingkungan ke seluruh Indonesia.
 
"Kami sangat antusias untuk menyambut pembukaan cabang baru di Pekanbaru. Selain melakukan banyak rangkaian webinar yang bermanfaat untuk masyarakat terkait lingkungan hidup, fokus utama kami adalah untuk meningkatkan akses layanan pengujian dan konsultasi lingkungan di wilayah tersebut" Ungkap Bapak Saprian, yang juga merupakan putra asli Riau.
 
Greenlab Indonesia berkomitmen untuk mendukung industri dalam mencapai standar lingkungan yang tinggi dan berkelanjutan dengan fasilitas laboratorium canggih dan tim ahli yang berpengalaman.
 
Untuk merayakan pembukaan cabang baru, Greenlab Indonesia menawarkan diskon 50% untuk semua layanan pengujian lingkungan dan lingkungan kerja selama periode pembukaan. Selain itu, beberapa perusahaan beruntung akan mendapatkan kesempatan untuk merasakan layanan ini secara gratis.



Sumber :
- https://www.tvonenews.com/berita/237931-greenlab-indonesia-tingkatkan-layanan-pengujian-konsultasi-lingkungan
- https://rilis.pikiran-rakyat.com/rilis/pr-3878414677/greenlab-indonesia-rilis-cabang-laboratorium-lingkungan-hidup-dan-lingkungan-kerja-di-pekanbaru-riau
- https://www.liputan6.com/regional/read/5664434/laboratorium-lingkungan-hidup-dan-kerja-terlengkap-hadir-di-pekanbaru-cek-detailnya
- https://www.antaranews.com/berita/4266775/greenlab-indonesia-tingkatkan-layanan-pengujian-konsultasi-lingkungan
- https://ekbis.sindonews.com/read/1437111/34/greenlab-indonesia-berkomitmen-bangun-industri-yang-berkelanjutan-di-sumatera-1723810122
- https://kumparan.com/ciremaitoday/greenlab-indonesia-buka-cabang-baru-di-pekanbaru-23LIcsW9x1t
- https://bisnistoday.co.id/greenlab-indonesia-rilis-cabang-laboratorium-lingkungan-hidup-dan-lingkungan-kerja-di-pekanbaru/#google_vignette
- https://riau.harianhaluan.com/bisnis/1113354988/sebagai-world-class-laboratory-green-lab-mampu-ciptakan-layanan-10-hari-pertama-di-indonesia
- https://www.beritasatu.com/network/bisnistoday/247055/greenlab-indonesia-rilis-cabang-laboratorium-lingkungan-hidup-dan-lingkungan-kerja-di-pekanbaru
- https://riaupos.jawapos.com/ekonomi/2254986118/jangkau-rekan-bisnis-greenlab-resmi-hadir-di-pekanbaru
- https://pekanbaru.tribunnews.com/2024/08/16/greenlab-kini-hadir-di-kota-pekanbaru-sebagai-cabang-pertama#google_vignette
Cegah Kecelakaan Kerja dengan Pahami Unsafe Action dan Condition
Cegah Kecelakaan Kerja dengan Pahami Unsafe Action dan Condition

Greenlab Indonesia

Wednesday, 14 Aug 2024

Di tengah hiruk pikuk dunia kerja, keselamatan sering kali terabaikan. Target dan tekanan pekerjaan terkadang mendorong individu untuk mengabaikan potensi bahaya di tempat kerja. Hal ini dapat berakibat fatal, memicu kecelakaan kerja yang merenggut nyawa dan meninggalkan luka mendalam bagi korban, keluarga, dan rekan kerja.
Kecelakaan kerja seringkali dapat dihindari jika kita memahami dan mengenali faktor-faktor yang menyebabkannya. Dua konsep penting yang sering menjadi penyebab utama kecelakaan di tempat kerja adalah Unsafe Action (tindakan tidak aman) dan Unsafe Condition (kondisi tidak aman). Pada artikel ini akan mejelaskan lebih lanjut dan memberikan pemahaman mengenai perbedaan antara keduanya dan bagaimana cara pencegahannya yang menjadi langkah penting dalam memastikan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.
 

Apa itu Unsafe Action?


Unsafe Action mengacu pada tindakan atau perilaku tidak aman yang dilakukan oleh pekerja di tempat kerja. Tindakan ini dapat disengaja atau tidak disengaja, dan sering kali didorong oleh kebiasaan buruk, kurangnya pengetahuan, atau tekanan pekerjaan. Contoh Unsafe Action meliputi :
1. Tidak Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) : misalnya, tidak memakai helm, pelindung mata, sarung tangan, atau sepatu keselamatan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.

2. Melakukan Pekerjaan Tanpa Pelatihan yang Cukup : ketika seseorang melakukan tugas atau menggunakan peralatan yang memerlukan keterampilan khusus atau pengetahuan tertentu tanpa pelatihan yang memadai.

3. Mengabaikan Prosedur Keselamatan : misalnya, melewatkan langkah-langkah pemeriksaan sebelum memulai pekerjaan atau mengabaikan peringatan dan tanda keselamatan di area kerja.

4. Melakukan pekerjaan di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol : misalnya melaksanakan dan melakukan pekerjaan dalam keadaan mabuk yang dapat menyebabkan terganggunya keamanan dalam bekerja.

5. Bercanda atau bermain-main di tempat kerja : kegiatan bercanda atau bermain-main di tempat kerja terjadi ketika pekerja tidak mematuhi peraturan yang ada di lingkungan kerja dengan tertib, 
 

Apa itu Unsafe Condition?


Unsafe Condition mengacu pada kondisi lingkungan kerja yang tidak aman dan berpotensi membahayakan pekerja. Kondisi ini dapat berupa cacat fisik, kekurangan peralatan keselamatan, atau pengaturan kerja yang tidak memadai. Contoh Unsafe Condition meliputi :

1. Kondisi Lantai yang Licin atau Rusak : misalnya lantai yang basah tanpa tanda peringatan atau lantai yang retak dan tidak terawat dengan baik.

2. Alat dan Peralatan yang Tidak Berfungsi dengan Baik : seperti mesin yang rusak, peralatan yang tidak terkalibrasi dengan benar, atau alat yang usang dan perlu diganti.

3. Pencahayaan yang Buruk : area kerja yang gelap atau pencahayaan yang tidak memadai dapat menyebabkan kesulitan dalam melihat potensi bahaya.

Unsafe Condition sering kali dapat diidentifikasi dan diperbaiki melalui inspeksi rutin, pemeliharaan yang teratur, dan perencanaan yang baik dalam pengelolaan lingkungan kerja.
 

Pentingnya Memahami Unsafe Action dan Unsafe Condition


Mencegah kecelakaan kerja adalah kunci untuk menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki tindakan atau kondisi yang tidak aman, kita dapat mengurangi risiko cedera serius atau bahkan kematian. Memahami faktor-faktor risiko ini tidak hanya meningkatkan kesadaran keselamatan di tingkat individu dan manajerial, tetapi juga membantu dalam mematuhi regulasi keselamatan dan kesehatan kerja. Program keselamatan yang baik sering melibatkan penghapusan tindakan dan kondisi yang tidak aman. Lingkungan kerja yang aman juga meningkatkan produktivitas, karena karyawan dapat bekerja dengan lebih nyaman dan fokus tanpa kekhawatiran akan risiko cedera.
 

Mencegah Kecelakaan Kerja


Mencegah kecelakaan kerja membutuhkan upaya kolektif dari semua pihak yang terlibat dalam dunia kerja, mulai dari pemberi kerja, pekerja, hingga pemerintah. Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat dilakukan :

1. Identifikasi dan Penilaian Bahaya :
Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya di tempat kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan inspeksi keselamatan secara berkala, melibatkan pekerja dalam proses identifikasi bahaya, dan menggunakan alat analisis risiko.

2. Pengendalian Bahaya :
Setelah bahaya teridentifikasi, langkah berikutnya adalah mengendalikannya. Ada beberapa cara untuk mengendalikan bahaya ini. Pertama, eliminasi bahaya berarti menghilangkan bahaya sepenuhnya dari tempat kerja jika memungkinkan. Kedua, substitusi menggantikan bahan atau proses berbahaya dengan alternatif yang lebih aman. Ketiga, pengendalian teknik melibatkan penggunaan alat pelindung diri, pemasangan pelindung mesin, atau perbaikan kondisi lingkungan kerja untuk mengurangi risiko bahaya. Terakhir, pengendalian administratif dapat diterapkan dengan menetapkan prosedur keselamatan yang jelas, memberikan pelatihan keselamatan kepada pekerja, dan melakukan pengawasan ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur tersebut.

3. Promosi Budaya Keselamatan Kerja :
Membangun budaya keselamatan kerja yang kuat sangat penting untuk mencegah kecelakaan kerja. Budaya ini harus ditanamkan sejak awal rekrutmen dan pelatihan pekerja, dan terus diperkuat melalui berbagai program dan kegiatan, seperti komunikasi yang terbuka dan transparan tentang keselamatan kerja, partisipasi aktif pekerja dalam program keselamatan kerja, pemberian penghargaan dan pengakuan atas upaya keselamatan kerja, pemberian sanksi yang tegas terhadap pelanggaran prosedur keselamatan kerja, penegakan Aturan dan Perundang-undangan. 

Pemerintah memiliki peran penting dalam memastikan kepatuhan terhadap aturan dan perundang-undangan keselamatan kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat dan memperbarui peraturan tentang keselamatan kerja, melakukan inspeksi keselamatan kerja secara berkala, memberikan sanksi tegas terhadap perusahaan yang melanggar peraturan keselamatan kerja.
 

Kesimpulan :


Mencegah kecelakaan kerja adalah tanggung jawab bersama. Dengan memahami Unsafe Action dan Unsafe Condition, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menciptakan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi semua orang. Jangan biarkan tragedi kecelakaan kerja merenggut nyawa dan masa depan. Mari bersama-sama wujudkan budaya kerja yang aman dan selamat!


(089/NSA)
(Image by : Unsplash/ Levi Meir Clancy)

Discover compassionate service

that exceeds expectations.

Bersama Greenlab Indonesia, mari bangun

Indonesia dengan lingkungan yang lebih baik,

secara terukur, teratur, dan terorganisir.

model-6