whatsapp-logo

Pelanggan yang terhormat, selamat datang di Greenlab Indonesia. Ada yang bisa kami bantu? Yuk konsultasikan kebutuhan pengujian lingkungan Anda. Kami tunggu yaa 😊🙏🏻

Yuk Konsultasikan!

environesia-image

Stay Update,

Stay Relevant

Greenlab’s Timeline

kunjungan kan

Peran Penting Audit dan Inspeksi dalam Mengatasi Unsafe Condition

Greenlab Indonesia

Wednesday, 18 Sep 2024

Unsafe condition atau jika diartikan adalah keadaan berbahaya adalah keadaan atau kondisi  yang dapat menyebabkan seseorang terluka atau mengalami kecelakaan. Kerugian yang ditimbulkan juga cenderung sama dengan kerugian yang ditimbulkan oleh unsafe action yaitu dapat mengakibatkan luka, kerusakan dan kerugian harta benda, gangguan jasmani bahkan kehilangan nyawa.

Berbagai kondisi berbahaya di tempat kerja perlu dihindari agar kecelakaan tidak terjadi. Misalnya, pekerjaan seperti pengeboran di bawah laut atau memasang kabel di tiang listrik memang memiliki risiko, namun jika dikerjakan dengan hati-hati, risiko itu bisa dikendalikan. Yang penting adalah memastikan keselamatan diri saat menghadapi pekerjaan tersebut.

Penggunaan alat atau mesin yang sudah rusak juga bisa berbahaya. Oleh karena itu, memilih alat yang tepat dan memastikan alat tersebut dalam kondisi baik sangatlah penting. Proses kerja yang tidak memenuhi standar dan lingkungan kerja yang tidak mendukung seperti bising, kurang ventilasi, penerangan minim, atau kondisi berdebu dan kotor juga bisa menambah risiko.

Beberapa hal lain yang juga perlu diwaspadai adalah peralatan yang sudah tidak layak pakai, pengamanan gedung yang di bawah standar, pencahayaan dan ventilasi yang kurang baik, serta shift kerja yang memiliki potensi bahaya. Suhu yang terlalu tinggi atau rendah, adanya api di lokasi kerja, sistem peringatan yang rusak, dan paparan radiasi dalam jangka waktu lama juga bisa membahayakan para pekerja.

Perusahaan  juga dapat mengurangi dampak dari unsafe condition, salah satunya dengan cara mengaudit dan menginspeksi  kerja suatu perusahaan. Audit dan inspeksi adalah dua alat vital yang saling melengkapi dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman. Audit memberikan gambaran menyeluruh tentang sistem keselamatan kerja, sedangkan inspeksi membantu mengidentifikasi dan mengatasi bahaya secara langsung di tempat kerja. Dengan menggabungkan kedua metode ini secara efektif, perusahaan dapat membangun budaya keselamatan kerja yang kuat dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Baik audit dan inspeksi merupakan langkah penting dalam memastikan keselamatan kerja di berbagai sektor industri. Meskipun memiliki tujuan yang sama, yaitu mengidentifikasi dan mengatasi potensi bahaya di tempat kerja, terdapat beberapa perbedaan fundamental antara kedua metode ini :
 

Audit


Tujuan :
Audit bertujuan untuk mengevaluasi keseluruhan sistem keselamatan kerja di perusahaan secara menyeluruh dan komprehensif. Audit mencakup pemeriksaan dokumen, prosedur, pelatihan, budaya keselamatan, dan observasi langsung di tempat kerja.

Frekuensi :
Audit dilakukan secara berkala, biasanya dengan interval tahunan atau semi-tahunan, untuk memastikan efektivitas sistem keselamatan kerja secara keseluruhan.

Metodologi :
Audit melibatkan pengumpulan data yang lebih luas dan mendalam, seperti review dokumen, wawancara dengan pekerja, dan observasi yang lebih menyeluruh.

Hasil :
Audit Menghasilkan temuan yang lebih komprehensif tentang kelemahan dan potensi bahaya dalam sistem keselamatan kerja secara keseluruhan. Rekomendasi dari audit biasanya bersifat sistemik dan jangka panjang.

Penerapan :
Audit biasanya dilakukan oleh tim auditor yang terlatih dan independen dari tim operasional.

Dampak :
Audit memiliki dampak yang lebih luas dan jangka panjang pada budaya keselamatan kerja di perusahaan secara keseluruhan.
 

Inspeksi


Tujuan :
Inspeksi berfokus pada area atau aktivitas kerja tertentu untuk mengidentifikasi bahaya dan unsafe condition secara langsung. Inspeksi biasanya dilakukan lebih sering dan terfokus pada aspek-aspek tertentu, seperti kondisi peralatan, tata letak tempat kerja, dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan kerja.

Frekuensi :
Inspeksi dilakukan lebih sering, bisa mingguan, bulanan, atau bahkan harian, tergantung pada tingkat risiko di area kerja tertentu.

Metodologi :
Inspeksi biasanya melibatkan observasi visual dan pemeriksaan langsung terhadap kondisi fisik tempat kerja, peralatan, dan praktik kerja.

Hasil : 
Inspeksi menghasilkan temuan yang lebih spesifik tentang bahaya dan unsafe condition di area kerja tertentu. Tindakan korektif dari inspeksi biasanya bersifat langsung dan jangka pendek.

Penerapan :
Inspeksi dapat dilakukan oleh personel internal perusahaan, seperti supervisor, safety officer, atau tim khusus yang bertanggung jawab atas keselamatan kerja.

Dampak :
Inspeksi memiliki dampak yang lebih langsung dan jangka pendek pada pengurangan bahaya dan unsafe condition di area kerja tertentu.


Audit dan inspeksi adalah alat penting dalam membangun dan memelihara lingkungan kerja yang aman. Dengan melakukan audit dan inspeksi secara rutin dan terencana, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengatasi unsafe condition sebelum menyebabkan kecelakaan kerja.
Penting untuk diingat bahwa audit dan inspeksi bukan hanya tanggung jawab tim keselamatan kerja, tetapi juga tanggung jawab semua pihak di perusahaan. Setiap pekerja harus memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap keselamatan kerja dan melaporkan unsafe condition yang mereka temukan. Dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, kita dapat menciptakan tempat kerja yang aman, produktif, dan kondusif bagi semua.


(Image by : pinterest/workplace injuries)
(023/SLM)

Discover compassionate service

that exceeds expectations.

Bersama Greenlab Indonesia, mari bangun

Indonesia dengan lingkungan yang lebih baik,

secara terukur, teratur, dan terorganisir.

model-6