Peran Baku Mutu Udara Ambien dalam Menjaga Kualitas Udara
Greenlab Indonesia
Monday, 22 Jul 2024
Mengapa BMA Penting?
Udara yang kita hirup setiap hari memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan. Polusi udara dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, dan pneumonia. Polusi udara juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker. Selain itu, polusi udara dapat mengganggu perkembangan otak pada anak-anak dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya.
BMA Berfungsi Sebagai
Baku Mutu Air (BMA) memainkan peran penting dalam berbagai bidang. Untuk pemerintah, BMA adalah dasar dalam merumuskan kebijakan dan aturan untuk mengendalikan pencemaran udara. Bagi industri, BMA menjadi pedoman dalam mengelola emisi polutan serta menjaga kualitas udara di sekitar fasilitas mereka. Selain itu, BMA memberikan informasi penting kepada masyarakat mengenai tingkat pencemaran udara di sekitar mereka, sehingga mereka bisa mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari efek negatif polusi udara.
Penetapan BMA
Baku Mutu Air (BMA) dibuat berdasarkan hasil penelitian yang mengaitkan konsentrasi polutan udara dengan efeknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, BMA memperhitungkan kondisi geografis dan iklim di Indonesia agar standar kualitas udara yang ditetapkan cocok dengan kondisi lokal. BMA juga mengadopsi standar internasional dari organisasi kesehatan dunia (WHO) dan badan internasional lainnya, memastikan keselarasan dengan praktik terbaik global.
Jenis-jenis Polutan yang Diatur dalam BMA
- Partikel halus (PM2.5) : partikel halus adalah partikel kecil yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
- Karbon monoksida (CO) : CO adalah gas beracun yang dapat mengganggu pengikatan oksigen oleh sel darah merah.
- Nitrogen dioksida (NO2) : NO2 adalah gas yang dapat mengiritasi saluran pernapasan dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan.
- Ozon (O3) : Ozon adalah gas yang dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya.
BMA di Indonesia
Di Indonesia, BMA diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pencemaran Udara. Peraturan ini menetapkan batas maksimum konsentrasi polutan di udara untuk berbagai jenis kawasan, seperti kawasan pemukiman, kawasan industri, dan kawasan komersial.
Upaya Membantu Menjaga Kualitas Udara
Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sangat penting karena kendaraan bermotor adalah salah satu penyebab utama polusi udara. Beralih ke transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki bisa mengurangi emisi polutan. Hemat energi juga esensial karena pembangkit listrik adalah sumber utama pencemaran. Menghemat energi bisa dilakukan dengan mematikan lampu dan perangkat elektronik saat tidak digunakan, menggunakan energi terbarukan, dan menghemat bahan bakar.
Menanam pohon dapat membantu menyerap polutan dari udara. Menanam pohon di rumah, sekitar lingkungan, dan taman kota dapat meningkatkan kualitas udara. Menggunakan produk ramah lingkungan juga efektif. Hindari produk dengan bahan kimia berbahaya yang bisa mencemari udara saat digunakan atau dibuang.
Selain itu, berpartisipasi dalam program pengendalian pencemaran udara sangat penting. Mendukung inisiatif pemerintah dan organisasi lingkungan dalam upaya pengendalian polusi udara dapat membawa perubahan positif bagi kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
.
Langkah untuk mengurangi kabut polusi udara
- Penguatan regulasi dan pengawasan : pemerintah perlu memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap emisi polutan dari industri, kendaraan bermotor, dan sumber pencemar lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memperketat standar emisi, meningkatkan sanksi bagi pelanggar, dan memperbanyak inspeksi terhadap sumber pencemar.
- Penerapan teknologi ramah lingkungan : industri perlu menerapkan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi polutan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan bakar yang lebih bersih, menerapkan sistem pengolahan limbah yang efektif, dan memanfaatkan energi terbarukan.
- Penghematan energi : masyarakat perlu melakukan penghematan energi untuk mengurangi emisi polutan dari pembangkit listrik. Hal ini dapat dilakukan dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan, menggunakan transportasi publik, dan memasang panel surya di rumah.
- Gaya hidup ramah lingkungan : masyarakat perlu mengubah gaya hidup dengan beralih ke transportasi publik, mengurangi penggunaan plastik, dan menanam pohon. Hal ini dapat membantu mengurangi emisi polutan dan meningkatkan kualitas udara.
Marilah kita bersama-sama menjaga kualitas udara dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk kehidupan. Ingatlah, udara bersih adalah hak kita semua!
(Image by : Google/Disway.id)
(050/NSA)