whatsapp-logo

Pelanggan yang terhormat, selamat datang di Greenlab Indonesia. Ada yang bisa kami bantu? Yuk konsultasikan kebutuhan pengujian lingkungan Anda. Kami tunggu yaa 😊🙏🏻

Yuk Konsultasikan!

environesia-image

Stay Update,

Stay Relevant

Greenlab’s Timeline

kunjungan kan

Pengertian Kebisingan

Greenlab Indonesia

Tuesday, 23 Jul 2024

Tahukah kamu bahwa kebisingan adalah salah satu masalah lingkungan yang sering kali diabaikan namun memiliki dampak besar terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai kebisingan, mencakup pengertian, sumber-sumber kebisingan, alat ukur yang digunakan, dampak kebisingan terhadap kesehatan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.

1. Pengertian Kebisingan
Kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan atau gangguan suara yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, konsentrasi, dan kualitas tidur seseorang. Secara teknis, kebisingan didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diinginkan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia atau alam yang dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan manusia.

2. Sumber Kebisingan
Kebisingan dapat berasal dari berbagai sumber, baik alamiah maupun buatan. Berbagai sumber kebisingan mencakup lalu lintas kendaraan bermotor seperti mobil, motor, truk dan kereta api. Proses industri yang melibatkan mesin pengolahan, pembuatan atau konstruksi juga menambah kebisingan. Aktivitas konstruksi termasuk pembangunan atau renovasi bangunan yang menggunakan alat berat turut menyumbang suara bising. Suara alami dari angin, gelombang laut atau aktivitas hewan dapat menciptakan kebisingan. Kegiatan sosial dalam komunitas seperti acara olahraga, konser musik atau pesta yang berisik menjadi sumber kebisingan lainnya. Selain itu, perangkat elektronik seperti pendingin udara, generator atau mesin rumah tangga juga menghasilkan bunyi yang menambah kebisingan di sekitar kita.

3. Alat Ukur Kebisingan
Untuk mengukur tingkat kebisingan, digunakan unit pengukuran yang disebut desibel (dB). Alat ukur kebisingan yang umum digunakan adalah dosimeter suara atau sound level meter. Pengukuran kebisingan dilakukan pada berbagai titik di sekitar sumber kebisingan untuk menentukan tingkat paparan suara dalam dB.

4. Dampak Kebisingan Terhadap Kesehatan
Kebisingan yang berlebihan dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental manusia. Paparan kebisingan yang tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Selain itu, kebisingan yang mengganggu dapat menyebabkan gangguan tidur dan insomnia, berdampak pada kesehatan secara umum. Stres akibat kebisingan konstan dapat meningkatkan tingkat stres dan mempengaruhi kesehatan mental. Kebisingan yang terus-menerus juga membuat sulit untuk berkonsentrasi dan fokus pada pekerjaan atau aktivitas, mengurangi produktivitas. Secara fisik, kebisingan berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Dampak psikologis dari kebisingan bisa termasuk iritabilitas, kelelahan, dan depresi.

5. Pencegahan Kebisingan
Untuk mengurangi dampak kebisingan yang merugikan, berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan. Desain tata ruang yang efektif dapat mengurangi kebisingan dengan menggunakan material peredam suara seperti karpet, penutup dinding, dan plafon akustik. Rutin memelihara mesin dan peralatan untuk menjaga kinerja yang baik juga membantu mengurangi suara bising. Alat pelindung diri seperti earplug atau headphone anti-noise dapat melindungi pendengaran dari kebisingan yang tinggi. Menempatkan sumber kebisingan, seperti mesin atau generator, jauh dari area tempat tinggal atau ruang kerja utama dapat meminimalkan dampaknya. Penerapan regulasi yang ketat mengenai batas suara di tempat kerja atau komunitas sangat penting. Selain itu, mengedukasi masyarakat tentang bahaya kebisingan dan perlunya perlindungan pendengaran dapat meningkatkan kesadaran dan mengurangi dampak negatif kebisingan.

Adapun upaya pencegahan kebisingan dapat dilakukan pada tingkatan individu dengan menggunakan pelindung telinga (ear plug) atau headphone peredam bising (noise-cancelling headphone) di lingkungan yang bising, kemudian mengatur volume suara pada perangkat elektronik pada tingkat yang aman, serta istirahat di tempat yang tenang untuk memulihkan pendengaran.

Selain tingkatan individu, upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada tingkatan komunitas yaitu dengan menerapkan peraturan dan kebijakan terkait pengendalian kebisingan, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebisingan, merancang infrastruktur dan bangunan dengan mempertimbangkan aspek akustik, dan menanam pohon dan tanaman untuk menyerap suara bising.
Pada tingkatan pemerintah, upaya pencegahan kebisingan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengadakan penelitian dan pengembangan teknologi untuk mengurangi kebisingan, memberikan insentif kepada industri dan manufaktur untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan dan hemat suara, dan Mendukung program edukasi dan pelatihan tentang pencegahan kebisingan.
 

Kesimpulan


Kebisingan adalah masalah yang penting dan sering kali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami pengertian, sumber, alat ukur, dampak, dan langkah-langkah pencegahan kebisingan, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi kesehatan dan kualitas hidup kita serta masyarakat secara keseluruhan. Penting untuk bekerja sama dalam mengurangi kebisingan di tempat kerja, di rumah, dan di lingkungan umum agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan produktif untuk semua.



(Image by : Google/Sinergimitra.com)
(067/NSA)

Discover compassionate service

that exceeds expectations.

Bersama Greenlab Indonesia, mari bangun

Indonesia dengan lingkungan yang lebih baik,

secara terukur, teratur, dan terorganisir.

model-6