whatsapp-logo

Pelanggan yang terhormat, selamat datang di Greenlab Indonesia. Ada yang bisa kami bantu? Yuk konsultasikan kebutuhan pengujian lingkungan Anda. Kami tunggu yaa 😊🙏🏻

Yuk Konsultasikan!

environesia-image

Stay Update,

Stay Relevant

Greenlab’s Timeline

kunjungan kan

Pengaruh Kebisingan Impulsif terhadap Kesehatan Pendengaran

Greenlab Indonesia

Monday, 26 Aug 2024

Kebisingan impulsif adalah suara keras yang terjadi secara tiba-tiba dan singkat. Berbeda dengan kebisingan terus-menerus, kebisingan impulsif seringkali lebih berbahaya bagi pendengaran. Meskipun durasinya singkat, dampaknya bisa sangat signifikan dan bersifat permanen.
 

Apa itu Kebisingan Impulsif?


Kebisingan impulsif ditandai dengan peningkatan level suara yang sangat cepat dalam waktu singkat. Contohnya adalah suara ledakan, tembakan, petasan, atau suara mesin yang tiba-tiba menyala. Tingkat kebisingan impulsif biasanya diukur dalam desibel (dB).
 

Kebisingan Impulsif Mempengaruhi Pendengaran


Paparan terhadap kebisingan impulsif dapat mengakibatkan berbagai masalah pada pendengaran. Salah satunya adalah tuli mendadak, di mana kebisingan yang sangat keras merusak sel-sel rambut di koklea, menyebabkan penurunan pendengaran secara tiba-tiba. Selain itu, kondisi ini dapat memicu tinnitus, yaitu suara berdenging, mendengung, atau siulan di telinga yang tidak berasal dari sumber eksternal. Kebisingan impulsif juga dapat menyebabkan hipersensitivitas terhadap suara, membuat seseorang menjadi lebih sensitif terhadap suara lingkungan. Dampak lain adalah gangguan komunikasi, karena kerusakan pendengaran dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam berkomunikasi secara efektif.
 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebisingan Impulsif


Tingkat kebisingan semakin tinggi tingkat kebisingan, semakin besar risiko kerusakan pendengaran. Durasi paparan meskipun singkat, paparan berulang terhadap kebisingan impulsif dapat meningkatkan risiko kerusakan pendengaran. Jarak dari sumber suara semakin dekat jarak seseorang dengan sumber suara, semakin besar paparan kebisingan. Frekuensi suara suara dengan frekuensi tinggi cenderung lebih merusak pendengaran dibandingkan suara dengan frekuensi rendah.
 

Pencegahan Kerusakan Pendengaran Akibat Kebisingan Impulsif


1. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pendengaran

Alat pelindung diri pendengaran terdiri dari beberapa jenis yang dirancang untuk melindungi telinga dari paparan suara yang berlebihan. Earplug, misalnya, adalah alat sumbat telinga yang terbuat dari bahan lunak seperti busa atau silikon, yang efektif meredam suara dengan frekuensi tinggi. Earmuff, di sisi lain, adalah pelindung telinga yang menutupi seluruh telinga dan lebih efektif dalam meredam suara pada semua frekuensi dibandingkan dengan earplug. Untuk perlindungan yang lebih menyeluruh, helm yang dilengkapi dengan earmuff menawarkan perlindungan ganda, melindungi baik kepala maupun telinga dari dampak suara keras dan lingkungan kerja yang berisiko.

Tips pemilihan APD :
Sesuaikan dengan tingkat kebisingan pilih APD dengan nilai Noise Reduction Rating (NRR) yang sesuai dengan tingkat kebisingan di lingkungan kerja. Kenyamanan APD harus nyaman digunakan dalam jangka waktu yang lama. Pemeliharaan bersihkan dan simpan APD dengan benar agar tetap berfungsi optimal.

2. Pengendalian Kebisingan di Sumber

Perbaikan mesin melakukan perawatan rutin pada mesin dan peralatan yang berisik dapat mengurangi tingkat kebisingan. Pemasangan peredam suara menggunakan bahan peredam suara pada mesin, peralatan, atau dinding dapat mengurangi tingkat kebisingan. Penggantian peralatan mengganti peralatan yang sudah usang dan bising dengan peralatan yang lebih modern dan senyap.

3. Pengendalian Kebisingan di Jalur Transmisi

Pemasangan penghalang suara Menggunakan penghalang suara seperti dinding atau panel akustik dapat mengurangi penyebaran suara. Pengaturan tata letak Mengatur tata letak peralatan dan ruang kerja dapat meminimalkan paparan pekerja terhadap kebisingan.

4. Program Pelatihan dan Kesadaran

Pelatihan penggunaan APD Melatih pekerja tentang cara memilih, menggunakan, dan merawat APD dengan benar. Sosialisasi bahaya kebisingan Memberikan informasi kepada pekerja tentang risiko kesehatan akibat paparan kebisingan dan pentingnya pencegahan. Pemeriksaan kesehatan berkala Melakukan pemeriksaan kesehatan pendengaran secara rutin untuk pekerja yang terpapar kebisingan.

5. Pemantauan dan Evaluasi

Pengukuran tingkat kebisingan melakukan pengukuran tingkat kebisingan secara berkala untuk memastikan bahwa tindakan pengendalian yang dilakukan efektif. Evaluasi program pengendalian kebisingan melakukan evaluasi secara berkala terhadap program pengendalian kebisingan untuk melihat apakah ada perbaikan yang perlu dilakukan.

6. Regulasi dan Standar

Mentaati peraturan Perusahaan wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan pengendalian kebisingan di tempat kerja. Mengacu pada standar Mengacu pada standar nasional dan internasional terkait dengan pengukuran dan pengendalian kebisingan.
 

Dampak Kebisingan Impulsif pada Kesehatan 


Selain mempengaruhi pendengaran, kebisingan impulsif juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan secara umum, seperti:
- Stres : Kebisingan yang tiba-tiba dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
- Gangguan tidur : Kebisingan impulsif dapat mengganggu tidur dan menyebabkan kelelahan.
- Gangguan konsentrasi : Kebisingan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan fokus.
- Tekanan darah tinggi : Paparan kebisingan kronis dapat meningkatkan tekanan darah.
 

Kebisingan Impulsif dalam Lingkungan Kerja


Banyak pekerjaan melibatkan paparan terhadap kebisingan impulsif, seperti pekerja konstruksi, pekerja industri, dan personel militer. Perusahaan wajib menyediakan alat pelindung diri dan melakukan pengukuran tingkat kebisingan secara berkala untuk melindungi kesehatan pekerja.

Kebisingan impulsif merupakan ancaman serius bagi kesehatan pendengaran. Untuk mencegah kerusakan pendengaran, penting untuk memahami dampak kebisingan impulsif dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Dengan menggunakan alat pelindung diri, menjaga jarak dari sumber suara, dan melakukan pemeriksaan kesehatan pendengaran secara teratur, kita dapat melindungi pendengaran kita dari kerusakan permanen.


(Image by : 
(125/SLM)

Discover compassionate service

that exceeds expectations.

Bersama Greenlab Indonesia, mari bangun

Indonesia dengan lingkungan yang lebih baik,

secara terukur, teratur, dan terorganisir.

model-6