
Paparan Radiasi di Industri Risiko dan Pencegahan
Greenlab Indonesia
Thursday, 25 Sep 2025
Dalam dunia industri modern, penggunaan radiasi sudah menjadi hal yang umum. Radiasi digunakan pada berbagai bidang, mulai dari medis, energi nuklir, pertambangan, hingga manufaktur. Meski bermanfaat, paparan radiasi yang tidak terkendali bisa menimbulkan risiko kesehatan serius bagi pekerja dan lingkungan.
Artikel ini membahas apa itu radiasi, risikonya di industri, serta langkah pencegahan yang harus dilakukan.
Apa Itu Radiasi?
Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk gelombang atau partikel. Ada dua jenis utama radiasi:
-
Radiasi Non-Ionisasi → radiasi dengan energi rendah, misalnya gelombang radio, sinar inframerah, dan sinar ultraviolet.
-
Radiasi Ionisasi → radiasi dengan energi tinggi yang mampu merusak jaringan tubuh, misalnya sinar-X, sinar gamma, alfa, dan beta.
Dalam industri, radiasi ionisasi lebih sering digunakan dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.
Risiko Paparan Radiasi di Industri
-
Kerusakan Sel dan DNA
Radiasi ionisasi dapat menembus tubuh dan merusak sel, yang berpotensi memicu mutasi genetik atau kanker. -
Gangguan Organ Tubuh
Paparan radiasi dalam dosis tinggi bisa memengaruhi sumsum tulang, sistem pencernaan, hingga sistem saraf pusat. -
Penyakit Akibat Radiasi
-
Sindrom radiasi akut (mual, muntah, kelelahan ekstrem).
-
Katarak akibat paparan sinar-X.
-
Risiko kanker darah (leukemia) atau kanker tiroid.
-
-
Dampak Lingkungan
Radiasi yang tidak terkontrol dapat mencemari tanah, air, dan udara, sehingga berbahaya bagi ekosistem sekitar.
Industri yang Berisiko Tinggi Terhadap Radiasi
-
Industri kesehatan (radiologi, radioterapi).
-
Industri energi (pembangkit listrik tenaga nuklir).
-
Pertambangan (uranium, thorium).
-
Manufaktur (pemeriksaan material dengan sinar-X dan gamma).
-
Penelitian laboratorium (eksperimen dengan isotop radioaktif).
Cara Pencegahan Paparan Radiasi
-
Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
Seperti apron timbal, sarung tangan khusus, dan kacamata pelindung. -
Menerapkan Prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable)
Menjaga paparan radiasi seminimal mungkin dengan membatasi waktu, menjaga jarak, dan menggunakan pelindung. -
Kalibrasi dan Perawatan Alat
Mesin atau peralatan berbasis radiasi harus rutin diperiksa agar tidak bocor. -
Monitoring Radiasi
Gunakan dosimeter untuk memantau tingkat paparan radiasi pekerja. -
Pelatihan dan Edukasi
Pekerja wajib mendapat pelatihan mengenai bahaya radiasi, prosedur darurat, dan cara kerja yang aman. -
Ruang dan Fasilitas Khusus
Area kerja dengan radiasi harus dilengkapi shielding (perlindungan dinding timbal atau beton) untuk mencegah kebocoran radiasi.
Paparan radiasi di industri adalah risiko nyata yang perlu dikelola dengan baik. Radiasi dapat menyebabkan kerusakan sel, kanker, hingga pencemaran lingkungan jika tidak dikendalikan.
Dengan menerapkan prinsip ALARA, penggunaan APD, monitoring, serta pelatihan pekerja, risiko paparan radiasi dapat diminimalisir tanpa mengurangi manfaat industri yang menggunakannya.